Momen libur Natal dan tahun baru (nataru) umumnya dimanfaatkan masyarakat untuk mengunjungi tempat-tempat wisata, baik wisata yang tersedia di perkotaan maupun wisata yang tersedia di perdesaan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa pengelola daerah wisata harus sanggup mempersiapkan alternatif plan lebih dari satu hal. Salah satunya adalah penerapan protokol CHSE atau Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability dalam menghadapi lonjakan pengunjung.

Mengenai adanya kabar tentang lonjakan masalah Covid-19 pada berbagai negara di Asia Tengagra, dalam beberapa waktu terakhir, dirinya menyebutkan bahwa akan tetap berkoordinasi bersama dengan pihak-pihak terkait dan juga Kementerian Kesehatan untuk menegaskan Covid-19 tetap terkendali.

Peningkatan kuantitas wisatawan pasca-Covid sebagaimana kita ketahui, setelah adanya masalah Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020 lalu, kuantitas wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara terjadi peningkatan yang sangat pesat. Hal ini sesuai dengan informasi statistik wisatawan yang diberikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang dimuat dalam web site resmi Kemenparekraf.

Berikut ini rinciannya. Jumlah perjalanan wisatawan nusantara ke beraneka provinsi di Indonesia:

1. Tahun 2020: 524.571.392 Orang

2. Tahun 2021: 613.299.459 Orang

3. Tahun 2022: 734.864.693 Orang

4. Tahun 2023: 626.085.359 Orang (masih berjalan)

Sementara untuk kuantitas wisatawan mancanegara adalah sebagai berikut:

1. Tahun 2020: 4.052.923 orang

2. Tahun 2021: 1.557.530 orang

3. Tahun 2022: 5.889.031 orang

4. Tahun 2023: 9.492.004 orang