Istilah gaya hidup tentu sudah tak asing lagi di telinga kita, karena gaya hidup sangat melekat dalam diri manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gaya hidup berarti pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia di dalam masyarakat. Gaya hidup berasal dari dua kata style (gaya) dan life (hidup). Menurut Alfathri Adlin (Lifestyle Ecstasy, 1997), style (gaya) berasal dari Bahasa Yunani ‘stilus’ yang artinya alat tulis atau tulis tangan. Bisa diartikan, gaya adalah ‘alat tulis’ individu untuk menampilkan identitasnya. Sedangkan gaya hidup, menurut Chaney (2003), memaknainya sebagai pola-pola tindakan yang membedakan antara satu orang dengan orang yang lain.
Semakin berkembangnya zaman dan teknologi, gaya hidup makin beragam. Menurut Adlin, gaya hidup yang berkembang saat ini sangat beragam, mengambang, dan tidak hanya dimiliki oleh satu masyarakat khusus, bahkan para konsumer pun dapat memilih dan membeli gaya hidupnya sendiri. Di tengah globalisasi, setiap individu bisa memilih gaya hidup apa yang ingin diikuti sesuai dengan kehendak masing-masing. Lewat gaya hidup, seseorang bisa menunjukkan identitas masing-masing. Selain itu, gaya hidup juga dapat menjadi “Alat untuk menghindari kebingungan karena begitu banyak pilihan.” (Adlin, 1997).
Berbagai perkembangan di berbagai aspek kehidupan manusia yang melahirkan banyak hal-hal baru, membuat pilihan manusia semakin beragam. Dari menu makanan, sandang, hingga pilihan teknologi komunikasi yang cepat berganti. Gaya hidup hadir menjembatani kebingungan atas pilihan-pilihan itu. Misalnya satu individu memilih gaya hidup yang sehat, maka pilihan makanan yang dikonsumsi akan makin mengerucut, begitu pula dengan gaya berpakaian, aktivitasnya sehari-hari, dan teknologi yang dikenakan.
Membahas soal gaya hidup memang tak akan ada habisnya, karena akan terus berkembang dan makin beragam. Itulah mengapa, menulis gaya hidup sangat menarik.
Membahas soal gaya hidup memang tak akan ada habisnya, karena akan terus berkembang dan makin beragam. Di setiap keberagaman itu, ada alasan-alasan menarik. Misalnya, gaya hidup sehat yang dianut oleh sebagian orang, memiliki alasan fundamental. Bisa saja berkaitan dengan isu-isu pangan, perubahan iklim, atau bisa saja karena makin banyaknya penyakit yang menyerang manusia. Itu baru satu gaya hidup, belum pilihan gaya hidup lainnya.
Karena gaya hidup beragam dan mencakup banyak aspek, maka saat mengulitinya, akan mudah untuk dikembangkan. Ditambah lagi, globalisasi membuat gaya hidup berkembang lebih mudah. Adlin (1997) menyebut, “Sistem globalisasi telah menghilangkan batas-batas budaya lokal, nasional, maupun, regional, sehingga arus gelombang gaya hidup global dengan mudahnya berpindah-pindah tempat dengan perantara media massa.”
Selain itu, peran jurnalis dan media massa dalam menyebarkan gaya hidup cukup krusial. Itulah mengapa, menulis gaya hidup sangat menarik. Berikut beberapa keunikan seputar gaya hidup, yang dapat dijadikan topik tulisan:
Mencakup Banyak Aspek Kehidupan
Seperti yang disampaikan oleh Adlin dalam tulisannya yang berjudul Desain dan Teknologi Gaya Hidup (1997), gaya hidup itu beragam. Gaya hidup dapat mencakup banyak bidang dan aspek kehidupan. Membahas satu gaya hidup, dapat bercabang ke berbagai aspek. Misalnya saja melihat gaya hidup dari aspek teknologi, fashion, dan makanan, atau bisa saja ketiganya berkaitan dalam satu gaya hidup.
Tidak hanya itu, gaya hidup juga akan memengaruhi bagaimana individu itu berpikir dan bersikap. Sehingga, juga akan berpengaruh pada bagaimana cara seorang individu berkomunikasi dengan orang lain, bagaimana ia menanggapi isu dan menghadapi masalah. Menulis gaya hidup akan luas dan meluas.
Mudah untuk Dikembangkan
Karena keberagamannya itu, menulis gaya hidup mudah untuk dikembangkan. Seperti yang dicontohkan pada poin pertama, menulis gaya hidup itu luas dan meluas. Misalnya saja Anda ingin menulis tentang tren slow fashion yang berkaitan dengan gaya hidup ramah lingkungan. Isu ini dapat dikembangkan ke isu fast fashion yang merugikan lingkungan, eksploitasi buruh di pabrik tekstil, dan bisa juga dikembangkan ke ranah budaya berpakaian.
Dekat dengan Masyarakat
Salah satu kunci agar tulisan Anda menjadi menarik adalah dekat dengan masyarakat. Menulis gaya hidup bisa menjadi solusi, karena gaya hidup sangat dekat dengan kehidupan masyarakat. Bahkan tak bisa dipisahkan dari keseharian mereka. Karena, menurut Adlin, “Semua manusia adalah subjek gaya.”
Untuk memulai, Anda bisa menulis gaya hidup yang dekat dengan lingkungan Anda, atau dianut oleh seseorang yang dikenal. Anda juga bisa mengikuti kelas KTB Mandiri: Menulis Gaya Hidup dari Tempo Institute.
Baca Juga: Ini 9 Langkah Mewujudkan Pola Hidup Sehat Sehari-hari